Posts Tagged ‘Customer Relationship’
One to One B2B
Posted Mei 2, 2008
on:
Buku One to One B2B: Customer Development Strategies for Business-to-Business World ditulis oleh Don Peppers & Martha Rogers. Ph.D., merupakan buku yang bagus untuk menjadi pedoman bagi perusahaan yang fokus untuk pasar enterprise/ corporate customer. Memang memerlukan penanganan yang berbeda untuk mensiasati bisnis antara consumer market (B2C) dengan enterprise market (B2B) atau yang biasa disebut dengan High End Market. Buku Ono to One B2B ini menjelaskan secara komprehensif bagaimana menjalankan customer relationship untuk B2B dengan teknik yang dinamakan One to One relationship. Tujuannya adalah untuk mencapai longer term relationship antara perusahaan dengan customernya.
Untuk menjalankannya dibutuhkan kerangka pikir yang disebut dengan IDIC model, yaitu:
― Identify your customer
― Differentiate your customers, by value and needs
― Interact with your customers
― Customize your customers.
Penjelasan tentang IDIC model ini, pernah saya tuliskan pada artikel saya mengenai Customer Relationship Strategy on Enterprise Market.
Buku ini juga menjelaskan penerapan account management di perusahaan-perusahaan world class dengan komprehensif, meliputi case study di:
― Dell
― Bentley System
― Convergys
― Novartis CP
Saya ringkas summarynya dalam bentuk power point namun pdf file.
Presentasinya dapat di dowload di sini: Presentasi One to One B2B
- In: Marketing | Strategy
- 4 Comments
Enterprise Market memiliki nature bisnis yang berbeda dengan consumer market. Di dunia marketing, penanganan Enterprise Market memiliki karakteristik yang sama penanganan B2B (Business-to-business), sedangkan untuk consumer market, memiliki kesamaan dengan penanganan B2C (Business-to-Customer).
Dalam interaksi dengan customer, di Consumer Market, pengambilan keputusan untuk pembelian didasarkan atas keputusan individual, sedangkan di Enterprise Market, keputusan pembelian diambil berdasarkan pemikiran berbagai level/ jenjang dalam organisasi, sehingga timbul peran seperti influencer disamping decision maker. Di Dunia Enterprise, diperlukan peranan Account Manager untuk mencarikan solusi yang tepat untuk customer, untuk dapat meyakinkan influencer dan decision maker, bahwa perlunya solusi terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis usahanya. Untuk itu diperlukan knowledge based/ consultative selling, yaitu dengan memberikan edukasi kepada pelanggan untuk pemecahan solusi yang diperlukan. Account Management strategy yang tepat di Enterprise Market adalah Longer Term Relationship strategy, yiatu dengan cara membantu customer dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya.
Longer-Term Relationship
Pada umumnya, customer di Enterprise Market ingin ditangani secara berbeda (special) sehingga customer tersebut ingin adanya person yang dedicated untuk menanganinya. Peranan Account Manager menjembatani kebutuhan customer tersebut yang ingin ditangani secara special dengan kebutuhan TELKOM mulai dari mengedukasi customer (knowledge-based selling), sampai consultative selling, yaitu menjadikan Account Manager (AM) menjadi Bussiness Partner (mitra). Hal ini hanya dapat dilakukan melalui Longer-term Relationship yang bertujuan dalam meningkatkan Customer Loyalty.
AM sebagai Business Partner, maka Customer akan melihat AM sebagai seorang insider, atau mitra kerjanya. Advice dari AM akan menjadi pertimbangan bagi kemajuan perusahaannya. AM yang telah berhasil menjadi business partner, biasanya dilibatkan secara tidak langsung dalam pengambilan keputusan strategis, misalnya dalam membuat master plan/ blueprint IT perusahaan atau membuat RKS/ Term of Reference.
Manfaat Account Management Strategy dengan longer term relationship, diantaranya yaitu: melakukan differensiasi dengan mengemas solusi yang unik atas kebutuhan masing-masing customer, melakukan efficiency business, meningkatkan customer satisfaction dan pada ujungnya adalah menciptakan loyalitas customer yang tinggi.
Building Longer-Term Relationship
Don Pepper dan Martha Rogers, dalam bukunya “One-to-one B2B”, menjelaskan ada 4 langkah untuk untuk membangun customer relationship yang lebih baik. Langkah-langkah tersebut disebut dengan IDIC model: Identify the customer, Differentiate the customer, Interact with the customer, dan Customize the customer.
Identify the Customers
Langkah pertama dalam melakukan hubungan dengan customer yaitu dengan melakukan identifikasi segala yang berhubungan dengan customer, termasuk: customer business, customer market & opportunity, informasi yang berhubungan dengan customer dan orang-orang yang berpengaruh pada perusahaan tersebut. Identifikasi customer ini dituliskan dan dijabarkan ke dalam Account Plan, termasuk posisi TELKOM di customer (wallet share) serta scenario pemenangan kompetisi. Tools yang sangat aplikatif adalah tools analysis melalui SWOT analysis dan Scenario Planning. Dalam Scenario Planning, seorang AM perlu menset-up visi kemenangan yang diturunkan dengan alternatif scenario yang bisa dilakukan.
Differentiate the Customers
Seorang AM biasanya memegang Account lebih dari satu. Dalam memenangkan kompetisi di Enterprise Market perlu adanya prioritas penanganan Account untuk lebih focus. Lakukan prioritas penanganan Account mulai dari the most valuable (revenue kontribusi, misalnya) dan customer needs (kebutuhan akan ICT pada level yang tinggi atau tidak), sehingga diperoleh key customer yang perlu diprioritaskan. Dengan melakukan prioritas penanganan AM, diharapkan AM menjadi lebih focus dan loyalitas customer akan bertambah, terutama bagi key customer.
Interact with the Customers
Dalam melakukan interkasi dengan customer, sebelumnya seorang AM perlu memiliki rencana Visiting yang tertuang dalam Account Plan. Rencana visiting ini dibuat dengan schedule rutin, misalnya dua hari sekali untuk key customer. Rencana visiting ini perlu dikomunikasikan, selain kepada pelanggan, tapi juga dengan senior leader. Hal ini diperlukan terutama bagi Account yang memerlukan Top Management Visit dari TELKOM.
Untuk meningkatkan level intimacy dengan Customer, seorang AM perlu mengetahui latar dari Key Person yang dikunjungi, seperti Hobby, interest dan keluarga. Selain itu perlu juga diketahui visi da impian kerja dari key person, sehingga seorang AM seoptimal mungkin membantu kery person dalam berkarir di perusahaannya, yaitu dengan meningkatkan efficiency dan produktifitas perusahaan sebagai contohnya.
Interaksi lain yang dapat dilakukan adalah berupa Customer Gathering dan Joint Planning Session. Hal ini sangat effective untuk menggali requirement perusahaan dan business needsnya.
Customize the Customers
Di Dunia Enterprise, customer satu dengan yang lain biasanya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga pola solusi yang ditawarkan sangat customize. Seorang AM perlu memiliki knowledge yang cukup mengenai product bundling/ solution. Dalam hal ini, AM menempatkan diri menjadi business partner dari perusahaan, sehingga key person dapat melakukan konsultasi mengenai solusi yang tepat bagi kebutuhan bisnis perusahaan. Jika dimungkinkan, seorang AM dapat berkontribusi dalam menyusun Master Plan IT perusahaan. Namun hal ini hanya dapat dilakukan jika tingkat customer intimacynya sudah kuat.
Komentar Terbaru